Ingatkan Ahok, Suryo Prabowo: Kalau sayang dengan etnis Tionghoa, jangan sok jago ketika berkuasa
KORANNEWS - Tokoh militer dan politisi Indonesia Suryo Prabowo mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan perkumpulan relawan yang katanya untuk membantu dan membenahi Jakarta yang diberi nama Teman Ahok, agar berhati-hati menyikapi Pilkada DKI yang bakal dihelat 2017 mendatang.
Suryo Prabowo, pria kelahiran Semarang 61 Tahun lalu ini meminta masyarakat tionghoa untuk mengingatkan Ahok dan Teman Ahok agar tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat terhadap etnis tersebut.
"Kalau sayang dengan teman-teman atau sahabat dari etnis tionghoa, tolong diingatkan agar jangan ada etnis tionghoa yg sok jago ketika berkuasa atau dekat dengan penguasa," tulis Suryo Prabowo, Selasa (15/3) di postingan akun facebooknya (https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10207471977815845&set=a.10206870547300458.1073741826.1180308793&type=3)
Lebih lanjut mantan Kepala Staf Umum TNI ini mengingatkan sejarah kelam yang pernah diterima etnis tionghoa oleh pribumi. Tahun 1740-1743 10 ribu China dibantai, Tahun 1959 ribuan etnis China exodus ke RRC, Tahun 1966 ribuan etnis China kembali ke RRC, Tahun 1998 ribuan etnis China kabur ke luar negeri.
"Kasihan kan Tionghoa lainnya yg baik-baik dan/atau yg miskin, kalo ada yg mau membantai atau menjarah, mereka kan gak bisa kabur ke luar negeri. Tolong jaga Bhinneka Tunggal Ika dan sama-sama membangun HARMONI DALAM KEBERAGAMAN," lanjut Suryo Prabowo mengingatkan.
Alumni AKABRI (sekarang Akmil) tahun 1976, dengan penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai taruna lulusan terbaik ini juga mengatakan, sepanjang penyebabnya berulang sejarah kelam pasti berulang. Sepanjang ada China sok jago, pasti China yang baik-baik jadi korban.
Seperti diketahui, Ahok sering mengeluarkan kata-kata kotor di depan publik yang dinilai sebagai sikap arogan dari dirinya. Sementara Teman Ahok dinilai sering memainkan isu agama sebagai jualan mereka untuk menarik simpati umat Islam sebagai mayoritas. Terakhir kelompok ini hadir di car free day seputaran Monas dan menampilkan foto-foto umat islam dengan memegang tulisan "Saya Muslim Saya Dukung Ahok", foto tersebut disebar di sosial media dan menjadi polemik.
========================================================================
Post Comment
0 comments:
Post a Comment