KORANNEWS - Marshanda (26) tak malu sedikit pun punya ayah, Irwan Yusuf, yang terjaring razia pengemis. Sebaliknya, dia mengambil hikmah positif dari kejadian tersebut. Bahkan bersikap sangat bijak. Ini pernyataan lengkapnya.
Dalam akun instagram dan tumblr, Caca, demikian sapaan akrab artis 26 tahun tersebut, memposting pernyataan lengkap sikapnya soal nasib sang Papa. Dia menegaskan, tidak akan menutupi hubungannya dengan Irwan meski kondisinya mengkhawatirkan.
Berikut pernyataan lengkap Caca yang dikutip dari Instagram dan tumblr, Senin (28/3/20160):
Segala sesuatu akan indah pada waktunya. Dan hal ini ngga cuma berlaku untuk orang-orang yang beruntung secara materi, jabatan, sukses karir, atau hal lainnya yang superficial. Walaupun kita punya masa lalu yang "kurang baik" di mata masyarakat (bahkan sebagian besar orang menyebutnya "aib yang harus ditutup-tutupi), bukan berarti kita tidak pantas disayangi, diterima, dipahami, dicintai dan dihormati sebagai seorang individu yang masih bernafas.
Papaku orang baik. Dia ngga menipu, ngga meremehkan orang lain, jadi kalo berita seperti ini tentang papa keluar di media saya ngga ngerasa kaget, miris, ataupun malu. Saya menghormati papa seperti apapun dia. Sama halnya dengan bagaimana saya menghormati mama saya. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Jangan hanya karena "aturan masyarakat" yang nggak tertulis mengenai apa yang "wow" dan apa yang patut dianggap remeh, kita jadi hidup nggak pakai hati dan nggak mengenal cinta lagi. Kita dilahirkan untuk tujuan yang nggak jauh dari cinta. We are born for a great purpose.
Karena Allah SWT sayang sama semua hamba-Nya. Sebersih atau sekotor apapun badan orang itu di bumi saat ini, setebel atau setipis apapun dompet dan jumlah kartu kreditnya hari ini.. Kita semua sama. Kita semua berhak dihormati, diterima, dan disayangi. #iamGreatbcosMyparentsAreWhoTheyAre #duludansekarang
Postingan di tmblr 13 jam sebelumnya:
Kalo kita percaya bahwa Allah punya rencana besar untuk kita, maka kita nggak akan malu dengan setitikpun bagian dari perjalanan hidup kita.
Kalo kata sebagian orang kekurangan itu 'aib', dan aib harus ditutup rapat-rapat. Let's check within ourselves. Ada nggak sedikit aja alasan kita nutupin 'aib' tersebut karena rasa malu? Rasa tidak mau menerima dan mengakui hal itu dalam diri atau hidup kita?
Bukankah kita diajarkan untuk menerima kekurangan dan malah belajar darinya? Menjadi orang yang lebih baik karena pernah salah, mencintai lebih besar dan sungguh-sungguh karena pernah kecewa dan terluka?
Musibah bisa menjadi surga bagi yang percaya kalo borok itu diterima, kalo luka itu diakui keberadaannya, dan kita cintai sebagai bagian dari hidup kita… justru "borok" itu akan jadi pelajaran paling keren dan berharga buat kita.
Ngga ada sekolahnya. Mau dibayar berapa milyarpun, nggak ada yang jual.
And trust me.. Kalo kamu percaya Yang Maha Perencana itu adalah Yang Maha Hebat dan smart, bijak, dan brilliant dibanding segala perhitungan dan rencana hebatmu..
Berpeganglah pada tanganNya. Cinta kasih-Nya akan datang.
Post Comment
0 comments:
Post a Comment